Umat Islam Itu Memang Suka Kumpul Sekaligus Berpisah

Sudah lama tidak menorehkan tulisan pasca wafatnya ibunda tercinta sebulan menjelang ramadhan tahun ini. Maklum beliau sempat jatuh lebih kurang 5X kurun setahun dimulai lebaran/ idul fitri tahun lalu. Praktis kurang lebih setahun ini banyak di Solo daripada di Jogja ( studio zip production ). Fokus pada keberadaannya, mengingat pasca lebaran tahun kemarin sempat berpesan, meski kurang kami atensi yakni pesannya, mungkin tahun depan tak bertemu ramadhan lagi. Dan, masya Alloh atas qudrotulloh sebulan jelang ramadhan beliau dipanggil Sang Khaliq dengan proses cukup mudah dengan usia cukup extra : 86 tahun.

In Memoriam Ibunda
Alhamdulillah, malam ini usai sholat tarowih ada ide buat sedikit catatan kenapa umat islam bahkan sebagian ajaran islam selalu dikebiri/ distigmakan negatif terutama serta bahkan oleh pemerintah resmi dimanapun. Tak kecuali negri dengan logo pedang serta kalimat tauhid, dengan tingkat yang berbeda dengan negri negri demokrasi. Penulis sebatas pengalaman, saat sedikit ikuti kajian di masjid Nabawi serta Masjidil Harom agak dibatasi dengan tema tema jihad waqi' ( jihad zaman moderen ) yang sebenarnya efeknya cukup dirasakan. Waqi' kami ambil istilah dari Dr. Hasan Qudsy alumnus Sudan bidang Tafsir yang pernah berikan istilah dengan Fikih Waqi' ( fikih moderen ). Sementara kalangan netizen, lebih familier dengan " jihad medsos ". Dicari rujukan sumber, nash atau dalil memang istilah jihad medsos tentu akan didapati kesulitan tersendiri, namun dengan mendasarkan pada kejadian update tentu akan mudah dipahami. Ayat ayat Al Quran berlaku sepanjang masa sampai Yang Memiliki akan mencabutnya sendiri, Allohu A'lam Bisshowab.

New Release Usai Kibaran Bendera Israel
sumber FB Daenk Usman
Judul tulisan " Umat Islam Itu Memang Suka Kumpul Sekaligus Berpisah " terinspirasi adanya berita bergambar kunjungan seorang tokoh GP Anshor ke Gedung Putih untuk andil memerangi radikalisme yang berkembang saat ini. Betulkah demikian, hingga tokoh dari kalangan muda islam ini harus sowan ke Gedung Putih, kenapa tidak ke Saudi Arabia atau Qatar yang saat ini termasuk negri muslim yang kuat ( ekonomi dan geopolitiknya ). Sudah sedemikiankah radikal yang menimpa umat Islam Indonesia secara khusus ?. Apakah kepergiannya sudah mendapat restu kyai/ ulama sepuh organisasinya yang memang kumpulan para alim ulama/ kyai ini ?. Sedangkan terminologi al yahuud/ yahudi yang sering diulangi dalam surah Al Fatihah, AS tentu salah satu obyek dalam ayat itu karena menjadi rekanan aktivitas zionis yang sangat masif sejak didirikan organisasi itu. Sebenarnya capek membahas terorisme yang sering didengungkan di negri untaian ratma mutu manikam ini, kenapa ?. Sudah lama tulisan kami yakni tahun 2011 akhir ramadhan saat diskusi bebas dan terbuka di UGM hingga sekarang seperti dipelihara saja tema radikalisasi : diskusi di UGM tentang deradikalisasi.


Tak ada masjid masjid pun yang saat ini jamaah nya tercerai berai saat tarowih berlangsung. Semua menginginkan saat sholat berlangsung dengan 1 Imam. Namun apa dikata, tetap ada yang memang merasa kurang mantap musti adakan sendiri di tengah malam, misalnya dengan 1 juz untuk 11 rekaat. Inilah kenyataan dan memang dibolehkan. Rezim Orba menyatukan sistem kalender ramadhan dengan 1 atap yakni Rukyat, dan hasilnya selalu sama dalam hal awal ramadhan dan Idul Fitri. Ganti rezim diijinkan denga Hisab sebagai metode ijtihad baru yang kalkulasinya mendekati akurasi serta teliti tanpa survey di lapangan. Akhirnya mulai terasa, awal ramadhan terkadang berbeda antar beberapa komunitas. Bahkan masih ada juga yang masih menggunakan metode pasang surut laut di kalangan jamaah yang ada di Gowa Sulawesi Selatan. Penulis pernah mendapati sebuah desa yang gegap gempita sambut ramadhan, namun jamah tarowihnya terbelah menjadi 2. Bahkan masjid nya pun berdampingan, satu dengan 11 rekaat dan satunya 21 rekaat. Yang cukup menghela napas, kedua macam sholat tarowih tsb waktu tempuh hampir sama. Kenapa tidak dalam 1 jamaah yang besar saja, lalu yang ingin tambahan silakan ambil waktu lain ( tengah malam misalnya ). Meskipun keduanya dibolehkan, namun nampak ego yang muncul. Bukan mengarah ke 1 jamaah, yang jika ini bisa dilakukan akan " enak dilihat dan perlu ".

Aaah, itu khan masalah khilafiyah yang memang selalu " take by given " atau bahasa syar'i nya sunnatullah. Imam imam besar saja selalu terjadi beda cara pandang ada Maliky, Hambaly, Syafei, dan Hanafy. Mereka mereka jelas sudah maqom mujtahid yang dengan ketaqwaan dan ilmunya berbeda dengan sikon keawaman ( kebanyakan ). Membina kebanyakan, tetap akan lebih baik dalam hal hal yang sekiranya dibolehkan cukup ke dalam 1 sistem dulu dengan 1 imam. Belum siap masyarakat muslim kita dihadapkan dengan persoalan internal dan amat rumit, kecuali yang memang sudah dimaklumi bersama seperti bacaan basmalah serta yang tanpa bacaan basmalah atau terma membaca Qunut.

Akan lain masalahnya bila dikaitkan dengan tema radikal bahkan dengan sowannya tokoh muda Islam ke negri adikuasa ( AS ) serta dalam bahasa gambar medsos disertai kucuran 2 Trilyun buat perangi radikalisme, yang insya Alloh dan pasti akan dialamatkan ke ummat Islam c.q. ajaran Islam yang oleh Barat dianggap tabu ( bias ). Persoalan ini menuai kecaman sebagian kalangan umat islam, karena melibatkan negri kuffar AS yang dalam sisik melik Al Quran, tak akan pernah rela dengan Islam yang menjadi panglima dunia meski zaman kekhilafahan Usman RA hampir kuasai 2/3 dunia, diantaranya berkat jasa Muawiyah RA yang ahli laut serta komandan Marinir-1 pasukan Islam. Jika penjajah Belanda tanpa susah payah menguasai 3 abad lebih Indonesia bukan karena perang tanding. Akan tetapi piawainya Belanda menggunakan jasa, kaki tangan pribumi yang memukul sendiri warga Indonesia dan lucunya Islam tetap berjaya bahkan makin berkembang hingga saat ini, ditandai hampir 80 % penduduk Indonesia adalah muslim. Mustinya dengan ratusan tahun sebagai otoritas tunggal, islam sudah lepas atau hilang dari Indonesia menurut rasio atau akal pemikiran Barat. Kenapa justru sebaliknya ?.

Felix Sauw Yang Dianggap Ust Radikal ?
Menutup tulisan ini, tentu ingatan kita selaku masyarakat muslim Indonesia tak lepas ingatan dengan hadirnya Snouck Horgronje di bumi rencong Aceh. Tak tanggung tanggung Belanda ( Barat ) membiayai hingga menjadi ahli islam bahkan fasih bahasa arab. Meski sempat menjadikan Aceh porak poranda, namun secara " hakikat " jalannya tersandung karena ada 1 hal yang dilupakan yakni visi misinya tidak murni bahkan untuk tujuan " melemahkan ". Tentu ini akan terbaca seiring waktu berjalan, karena Sang Kholiq masih menyayangi hamba hamba Nya yang ikhlas dan full day strong mempertahankan kemurnian ajaran Islam meski resikonya berhadapan dengan kekuasaan. Penulis yakin, meski usai sowan ke negri polisi dunia yang fenomenal. Saat lebaran nanti tetap ingin hadir di tengah tengah muslimin pada umumnya. Yakni secara filosofis ingin " kumpul " akan tetapi menghadapi mereka yang beda gerak langkah yakni terminologi jihad moderen akan " berpisah " entah kepentingan apa yang terselubung ( vested interest ). Jangan khawatir, Al Quran sudah berikan formula yang tak mungkin salah yakni adanya : mukmin sejati, munafik ( muslim luarnya, dalamnya mengingkari ) serta kafir. Hanyasaja Al Quran via utusan Nya N Muhammad SAW memberikan aturan untuk tidak menunjuk dengan jari masing masing kalangan itu. Namun sinyal, misi, visinya akan mudah dikenal karena itu sudah wilayah yang dipahami oleh mereka yang sudah sampai ke tingkat lanjut ( fahim : paham ). Di akhirat akan dibuka semuanya tabir yang selama ini kabur dan membingungkan ummat islam. Teringat sebuah peringatan kalam Ilahi berikut  dalam QS: At Thoriq ayat 9- 10

(9). يَوْمَ تُبْلَى السَّرَائِرُ
Pada hari dinampakkan segala rahasia,


(10). فَمَا لَهُ مِنْ قُوَّةٍ وَلَا نَاصِرٍ
maka sekali-kali tidak ada bagi manusia itu suatu kekuatanpun dan tidak (pula) seorang penolong


Wallohu A'lam

















bagi pengalaman

berusaha belajar menulis dan membagikan kepada siapa saja dan cukup panggil nama ifoel atau bagi pengalaman

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama