Solo Dan Nama Saefudin Dalam Sejarah Tak Tertulis

Bagi penggiat medsos berbasis artikel, tentu kenal seword yang mungkin asal atau akar katanya sword atau pedang. Pengunaan nama buat digital, memang sedikit keluar jalur agar nampak akrab. Juragan, cukup disingkat gand. Mas brother cukup dengan masbro dll. Berita paling update. Konon seword sering menurunkan tulisan yang selalu mendapat kontra produkti dari sajiannya, karena memang harap maklum sajiannya sering kurang berimbang. Contoh berita yang pernah ada di seword : PP Muhamadiyah Laporkan Seword

Screen Shot Haikal Hassan : Larangan Buku
Nama saefudin sempat naik daun atau viral akibat idenya menerbitkan 200 mubaligh atau dai yang masuk kategori kemenag ( kementerian agama ) RI. Terbitnya edaran dengan jumlah 200 tentu bisa besar atau kecil tergantung cara pandang masing masing. Nama nama yang sempat mujur jadi bagian itu sebut saja Ust Yusuf Mansur, justru akan mengundurkan diri. Adapaun nama Ust Abdussomad ( UAS ) yang tidak masuk 200 nama, juga tak lupt perhatian para penggemarnya. Harapannya, tak usah UAS masuk daftar itu justru lebih bagus. Klasifikasi nama dilanjutkan jumlah yang terbatas, memang potensial untuk jadi pemecahah pemecahan. Boleh jadi yang masuk daftar, meski kurang dikenal masyarakat disatu sisi justru legitimate di mata pemerintah ( rezim ). Bisa jadi yang diluar daftar, akan dianggap tidak pro dengan kebijakan pemerintah. Betulkah demikian ?.

Penulis kebetulan hampir mirip nama dengan saefudin, hanya di awal kata saja yakni saiful. Secara text sama arti/ makna yakni “ pedang “. Dunia mengakui sejarah jazirah Arab dengan munculnya “ saefullah : pedang Alloh SWT  yang khas dimiliki sahabat mulia Nabi Muhammad SAW yaitu Khalid Bin Walid RA yang dalam perang badar dan uhud, masih menjadi rival ( musuh ) baginda Nabi Muhammad SAW. Indonesia dengan sejarah yang sudah lewat mengenal nama Saefudin diantaranya Saefudin Zuhri ( mentri agama zaman presiden-1 RI Soekarno ). Kebetulan putranya mewarisi jabatan strategis bidang keagamaan yakni Luqman Saefudin yang saat ini masih menjabat aktiv Mentri Agama. Sepengetahuan penulis, alm Saefudin Zuhri selalu disebut sebut jika pertemuan syawalan keluarga besar Jamsaren karena reputasinya sebagai alumni jamsaren yang bisa nempati posisi tinggi sebuah negri. Nama lain adalah Munawir Sadzali yang menjabat mentri Agama di era Orba.


 Nampaknya Jamsaren masuk bidikan untuk strata kenegaraan bidang keagamaan ( baca Islam ) karena pendahulunya. Di era Saefudin Zuhri, berdasarkan info medsos pernah nerbitkan yakni aturan larangan buku atau karya para Ulama Kharismatik saat itu diantaranya karya Buya Hamka alm.  Munawir Sadzali, sepulang dari AS terkenal dengan kompilasi hukum islam nya. Tentu kata kompilasi, menggantikan bahasa halus “ kompromi “. Meski kontroversial saat itu karena kompilasi ini dianggap oleh sebagian Ulama Indonesia bagian pengurangan kemurnian ajaran islam, bagaimanapun juga sebuah terobosan yang melibatkan ijtihad tingkat tinggi.  Potensi Munawir tak diragukan lagi, karena beliau lulusan Mambaul Ulum, sebuah lembaga pendidikan yang dibcak up oleh kraton Surakarta yang saat itu memang atensi dengan pengembangan pendidikan Islam. Bekasnya bisa dilihat di utara Sriwedari yakni bangunan kuno ( khas ), namun sudah berubah fungsi menjadi sekolah setingakat SMA atau MAN Surakarta.

Kebijakan berlanjut di tangan menag saat ini, yang kebetulan masih segaris dengan alm, Saefudin Zuhri yang konon sang mentri pernah sebentar berada di Solo serta berkhidmat di kluarga besar alm Kyai Siradj ( ponpes mini tradisional di selatan SMA Al Islam ). Nama Kyai Sirodj terkenal bukan wilayah/ ranah kealiman dalam Islam, namun lebih pada “ karomah “ atau memiliki kelebihan yang diluar kebiasaan ( khurujul ‘adad ). Ini pun diperoleh penulis dari cerita  mulut ke mulut diantaranya dari alm. Ibunda sendiri dan di Solo kisah dan sejarah Kyai Sirodj bisa didapati jika sedang diadakan Khaul di rumah yang berada di seputar Honggowongso.

Kota Solo memang menjadi sorotan dunia untuk bidang keagamaan ( baca untuk Islam ) karena memang melahirkan tokoh tokoh yang mengisi khasanah berita nasional. Sebut saja Us ABB, Dr. Amin Rais, Drs Soekino dengan MTA nya penerus pendahulu alm KH Abdulah Tufail Saputra, Abdulah Sungkar alm. Senior perjuangan ust ABB, Habib Syeh yang fenomenal dengan Syeher Mania dengan ribuan jamaah sholawat nya, dll. Yahh, semua ini mungkin berawal dari perhatian Sinuhun Kraton Solo yang mensupport perjuangan Soekarno dari sisi material ( Soekarno adalah sipil intelektual dengan modal terbatas ), sementara kraton juga miliki penasehat spiritual dengan diangkatnya diantaranya kyai dari Jamsaren. Barokah serta efek lainnya, langsung atau tidak langsung akan mewarnai eskalasi situasi dan kondisi nasional. Akhirnya berimbas pada elastisitas politik nasional. Artinya jika hadapi hajat nasiona ( pemilu ), issu keagamaan jadi ikutan diangkat ( nunut : bhs jawa ). Inilah ide dasar tulisan Solo Dan Nama Saefudin Dalam Sejarah Tak Tertulis

Akhirnya mentri agama aktiv saat ini, mau tidak mau ikut permainan catur poltik akibat 2019 ada perhelatan besar karena penguasa saat ini memang sedang dalam posisi penawaran yang cenderung makin turun, akibat policy dan kebijakannya yang membumbungkan nilai tukar terhadap dollar, infrastruktur yang belum kelar, kenaikan harga sembako, kenaikan sektor pajak, dll. Jika 1964 Saefudin Zuhri keluarkan policy pelarangan buku, dan 1965 pecah revolusi dengan adanya G-30 S PKI dengan korban beberapa jendral. Dan rupanya putranya hampir sama hanya beda lahan, serta 1 tahun berikut ada pemilu yang sepertinya bersuhu panas. Kebijakan itu adalah pemisahan ulama dengan indikasi radikal atau bukan yang nampakanya dan insya Alloh semoga saja tidak berhasil. Antara waktu lampau dan saat ini, hampir mirip kejdiannya yakni selisih 1 tahun saja. Harapan saja looh, menurut hemat kami yakni jika jadi diterbitkan betul rekomendasi kemenag itu, berapa banyak ulama yang jadi korban justifikasi radikal hanya karena tak masuk dalam daftar versi kemenag.


Wallohu A’lam Bis Showab



bagi pengalaman

berusaha belajar menulis dan membagikan kepada siapa saja dan cukup panggil nama ifoel atau bagi pengalaman

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama