Kenapa NU Tak Kebagian Kursi Mentri

Entah ada makhluk apa, sejak berakhirnya era SBY ormas yang betnuansa keagamaan sebagian dengan kasad mata merapat dekat dengan kekuasaan. Pola demikian juga sudah lama, bahkan sejak zaman penjajahan panjang oleh Belanda. Sampai Belanda menyusupkan Snock Hourgronje untuk mempelajari islam di Makkah hingga pintar, pandai bhs arab serta hapal Al Quran 30 juz. Namun tujuannya untuk melumpuhkan perlawanan dengan benchmark awal umat islam yang gigih di garis depan. Apalagi ulama ulama mengeluarkan fatwa kafir kepada penjajah Belanda saat itu.

peci NU yang laris manis
Inilah kenyataan yang meski kelas sejarah, kejadiannya tak bisa dilupakan khususnya warga Aceh, yang terkenal dengan serambi Makkah. Dengan rentang waktu jajah lama, bebagai kelemahan plus kekuatannya mudah disingkap yang sedang berkuasa.

Ada keinginan warga kaum sarungan yang konon terbesar di nusantara untuk kembali ke khittoh (garis perjuangan) semula yakni : membina dan memberdayakan umat dengan kawalan para kyai, ulama yg merupakan pewaris nabi (Al 'Ulama Warotsatul Anbiya'), siapapun nabi nabi nya. Anbiya' adalah bentuk jama' (plural) dan cukup jelas.

Sesaat kampanye kemarin berlangsung, pernah juga ditulis di sangsupersekali dengan tema berdiri 2 kaki. Jika 01 menang NU minta jatah kursi mentri agama, dan bila 02 yang menang demikian pula. Ini bukan politik, juga bukan strategi, karena ingin menang sendiri. Tentu buat penguasa yang mulai benah benah, kalangan demikian akan disingkirkan dulu. Andai 1 sikap saja bisa jadi akan lain, walaupun juga bukan jaminan. Sikap mendua itu ibarat audah punya istri namun juga minta diijinkan lirak lirik. Si istri tentu akan minta ketegasan, meski ini aedikit beda lahan, namun pengendali tak mau ditemani model nafas ganda.

Rupanya nasib yang sedikit untung, dialami pak PS yang jelas jelas musuh (lawan) kampanye. Kampanye sudah bubar, meski PR 700 an nyawa petugas pemilu nasib kasusnya masih ngambang. Akan tetapi model pak PS masih tegas dan jelas sikap, asal tugas itu masih global untuk keamanan.

Zaman now, memang sebaiknya bemain tegas dan jelas, sebab dengan gulirnya waktu, sesuatu bisa berubah drastis. Suporter bola saja boleh dengan koatum beda selama waktu tanding, jangan coba coba memakai 2 kostum bersamaan, akan dicap tak punya ketegasan mendukung (support). Harus jelas, saat laga bola dimulai. Kalau nekat berkostum 2 bisa jadi akan dipukuli massa karena dianggap penyusup.

Wallohu A'lam


bagi pengalaman

berusaha belajar menulis dan membagikan kepada siapa saja dan cukup panggil nama ifoel atau bagi pengalaman

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama