Merdeka Itu Karena Sekring Menyala

Di saat kampung atau kumpulan warga (RT) mengadakan tirakatan malam 17 Agustus kemarin dalam rangka HUT kemerdekaan RI yang ke 72 tahun, di rumah justru listrik padam. Cek pada meteran ( begenzer ) normal, menandakan instalasi dari box yang mengarah ke tiang utama normal. Setelah lihat sekering yang ada ( manual ) ada sedikit percikan. Penasaran dengan sekering demikian, coba coba buka atau browsing, cara memulihkan sekring yang tidak nyala. ketemulah artikel yang bahas ini, dan ternyata masih dengan teori lama yakni melilitkan 1 kabel sehelai rambut antara kutub sekering dengan ekor sekring. Dengin sedikit memutar mutar dan memainkan feeling, akhirnya bisa nyala listrik nya. Dan perasaan senang dan lega pun merubah yang tadi sempat gundah, karena tiap mau pasang lilitan kabel sempat kena omelan sang bunda yang kebetulan bangun dari tidur, dan waktu saat itu menunjukkan pukul 16.30. Menyala kira kira setengah jam, lalu padam lagi. Yaah.....berubah dan nambah omelan lagi, dan disuruh cari tukang listrik. Karena PD ( percaya diri ) dan dicoba lagi dengan lilitan yang baru. Ternyata sampai magrib dan Isya' pun lewat, tetap ngadat alias malas menyala makhluk yang bernama setrum ini.

Karena kesimpulan memang di sekring manual, akhirnya berusaha cari dan mebeli sekring mengingat jam 21.00 malam toko biasanya tutup terlebih berlangsung malam tirakatan di semua tempat. Tanpa disangka, istri datang dari Jogja dalam keadaan  nyelang air  dari masjid ke rumah. Dikira datangnya malam ahad, ternyata malam tirakatan kedatangan tamu tercinta. Akhirnya sekring di dapat, namun bahan tidak seperti aslinya ( berbahan marmer ), namun tak apalah yang penting setipe. Dengan harga 25.000 serta garansi 2 hari, semoga bisa gantikan sekring lama, gumam saya. Setelah install di box sekering, tetap belum menyala pula. Akhirnya dengan sedikit dongkol dan rasa lelah, menyerah saja malam itu dan insya Alloh besoknya baru cari tukang listrik, karena krusakan diluar paket PLN menjadi tanggung jawab pemilik/ pelanggan dengan kontraktor BTL. Wahh, baru tahu juga aturan demikian, maklum kurang update informasi.

Menyerah karena memang tidak tahu ternyata lebih baik daripada merasa tahu, dan akhirnya kemarin mencari tukang listrik dari tetangga yang ahli sound sistem dan biasa menjadi langganan di kalurahan hingga kecamatan. Sebut saja Pak Agus, pemilik Rhino Sound System dan sanggup pagi itu untuk sekedar lihat lihat. Yahh....bahasa sekedar lihat lihat bagi kami cukup berarti karena memang beliau ahli bidang sound system, masalah listrik tentu berkaitan juga. Benar ternyata, test sekring dan box nya normal bahkan rencana mau ganti MCB tidak perlu meski material cukup lama penggunannaya ( lebih 10 tahun ) serta tak disangka, lilitan kabel yang putus karena putaran menempati ruang ksong di box, dan ini yang sebabkan ada percikan karena terjadi  sambungan kecil antara plus (+) dan minus (-). 

Begitu sensitifnya potongan lilitan kabel walaupun 1 helai saja, menyebabkan setrum tak mau menyala dengan normal. Test drive kecil semua komponen dengan test pen ( obeng yang yang ada lampu elektrik ) memastikan semua dengan kondisi normal. Hanya sekring memang seperti asli/ bawaan buatan china, akhirnya di install lagi dan mantab akhirnya listrik ON alias menyala. Perkiraan ada kabel yang dimakan rengat atau tikus, meleset semua. Maklum tiap malam datang tikus kadang kecil atau besar sementara makanan di sampah sudah disambangi kucing, sebagai manusia kadang kadang bisa saja tikus ngamuk tak kebagian makanan lalu nyasar ke kabel, dan ini juga sering terjadi untuk kabel mini seperti radio hingga televisi serta kabel charger HP. Oleh karenanya bilamana ada problem dengan listrik, baik kecil atau sedang bahkan yang besar meski hanya sekring tanyakan pada ahlinya ". namanya juga ahli, terkadang cukup waktu sebentar saja karena memang itu kehidupannya bahkan jiwanya. Dan akhirnya seperti  merdeka  dapat diraih kembali yakni : Merdeka Itu Karena Sekring Menyala