3 Sahabat Diterima Taubat Karena Absen Tabuk

Ini bagian kedua dari sambungan kisah perang Tabuk sebelumnya (ada tiga materi hikmah dari Tabuk ini). Ada 3 sahabat yang absen meski situasinya tidak dalam keadaan udzur yakni : sakit, tua renta, atau sedang merawat orang tua yang tidak bisa ditiggal. Proses diterimanya tobat itu pun cukup membuat kagum sekali sekaligus mendebarkan. Sebab prosesnya menunggu wahyu, dan nabi Muhamad SAW harus menanti beberapa hari, serta terjadi proses sanksi sosial yang cukup berat dialami mereka yang tak ikut.



Riyadus Salihin, kitab terkemuka karya Imam Nawawi rahimalloh, mencantumkan kisah itu dalam bab Tobat melalui jalur putra Ka'ab RA sendiri, diriwayatkan Imam Bukhory dan Imam Muslim (muttafaq 'alaih) dg redaksi cukup panjang (11 lembar text arabnya, edisi terjemahan). Ka'ab bin Malik RA yg tak lain sahabat besar, serta posisinya sering menjadi garda depan pasukan muslimin, mengkisahkan proses pertobatannya yang diterima bersama dua kawannya dengan kisah yang mengharukan.

Secara singkat, di ghozwah Tabuk (perang tabuk), persiapan romawi hanya  amuk lamis : bahasa jawa atau sesumbar saja. Kenapa ? karena sesampainya di arena perang, rombongan romawi sudah mundur, dan membubarkan diri. Alias tidak terjadi peperangan, tapi hukum perang tetap jalan. Akhir nya via utusan raja, romawi bersedia membayar denda kekalahan (upeti) yang akhirnya disebut Jizyah, dan tunduk dengan kekhilafahan Nabi Muhammad SAW. Tempat pertemuan itu di Ailah, nama ini pernah populer saat terjadinya Isro' Mi'roj yakni perjalanan dari syam lalu naik ke beberapa langit hingga sidrotul muntaha

Segera sampai di Madinah dengan total waktu 2 bulan an PP (pergi pulang), Rosululloh SAW memberlakukan sikap kepada mereka yang absen jihad. Kepada 80 an lebih (fikih shiroh sebut dengan 85 personil) yang bahkan termasuk klas penghasut, tukang gembos dan semisal cukup " dibacakan istighfar " dan hanya Alloh SWT yang Maha Tahu. Termasuk munafik atau bukan, adapun khusus 3 orang termasuk Ka'ab menunggu wahyu (ayat turun). Sanksi sosial yg diterima adalah

1. Para absen jihadis, didiamkan lebih kurang 50 hari dan cukup dijawab salam nya saja sebagai simbolis ukhuwah islamiyah

2. 10 hari waktu tersisa, para istri atau keluarga harus mendiamkan suami atau ayah mereka yang absen

Dengan lebih kurang 2 bulan, bisa dibayangkan rasa kedukaan mereka menyelimuti hari hari dan kehidupannya. Rasa terasing, minder, malu campur baur, dan Rasululloh SAW juga bertindak seperti itu.  Hanya rasa sesal dan air mata yang mengalir tiap malam menghiasi sholat malam mereka.

Pucuk dicinta ulam tiba, telah lewat hampir 2 bulan, turun ayat : 118 QS. At Taubah yang membebaskan 3 sahabat tersebut, artinya udzur, alasan nya bisa diteruma dan intinya tobat dari absennya di Tabuk, DITERIMA. Ayat itu sempat menggambarkan, betapa sempitnya bumi (kiasan) karena diasingkan kawan kawan hingga N. Muhannad SAW pun ikut mendiamkan, sementara @hari bertemu di masjid atau pasar.

وَعَلَى الثَّلَاثَةِ الَّذِينَ خُلِّفُوا حَتَّىٰ إِذَا ضَاقَتْ عَلَيْهِمُ الْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ وَضَاقَتْ عَلَيْهِمْ أَنْفُسُهُمْ وَظَنُّوا أَنْ لَا مَلْجَأَ مِنَ اللَّهِ إِلَّا إِلَيْهِ ثُمَّ تَابَ عَلَيْهِمْ لِيَتُوبُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka, hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa merekapun telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja. Kemudian Allah menerima taubat mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya Allah-lah Yang maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

Begitu ayat itu turun, kontan para sahabat sahabat Nabi mengucapkan selamat atas tobat yang diterima. Juga Roaululloh sebagai pintu awal diterimanya ayat yang turun tak lupa mwmberikan ucapan selamat. Tolhah bin Ubaidilah RA dari bani salimah yang serumpun dg Ka'ab RA memberikan ucapan serta apresiasi khusus saat ayat usai turun. Apresiasi dari Tholhah RA itu yang membuat nilai tersendiri, karena paling awalnya sahabat yang menjulurkan salam taubat yang diterima.

Sebagai rasa syukur yang mendalam, Ka'ab RA bersama kawan2 nya siap bersodaqoh dg seluruh hartanya buat kepentingan fi sabilillah. Meski cara ini meski boleh, namun termasuk berlebihan (isrof).

Suasana Madinah tersenyum kembali seakan bersinar dengan mekarnya bunga bunga taubat yang diterimanya oleh 3 sahabat yang sudah terehabilitasi namanya. Adapun lainnya cukup menjadi penghias kisah haru, karena itu rahasia ilahiyah, manusia bahkan nabi sendiri belum bisa menjelaskan.

Wallohu A'lam

** yang masih mistery kenapa pasukan adidaya romawi lebih milih membubarkan diri padahal sisi jumlah dan sarana lebih besar dan lengkap ?













bagi pengalaman

berusaha belajar menulis dan membagikan kepada siapa saja dan cukup panggil nama ifoel atau bagi pengalaman

1 Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama