Sosok Simbah Abdussomad

Panggilan jiwa, mendirikan pondok dan perguruan Al-Islam. Menjadi guru bagi simbah Abdus Shamad adalah karena panggilan jiwa. Karena _seneng_, bukan karena jenang atau jeneng.

Sebelumnya simbah merintis usaha warung makanan dan binatu. Sepulang dari berhaji Bersama ibu dan bapaknya, Simbah mendapat ijazah guru dari gurunya di Tanah Suci. Usaha diserahkan ke adiknya, Simbah Dawud. Sampai akhir hayatnya Mbah Dawud adalah pengusaha toko yang sukses di Paron, Ngawi.


alm Abdusomad (bersorban putih - kiri)

Simbah merintis pondokan di Nirbitan. Dan bersama-sama dengan pamannya, Mbah Imam Ghazali dan beberapa orang lain, mendirikan Perguruan Al-Islam. Simbah _istiqamah_ sebagai guru di Al-Islam dan mengajar di Pondok Nirbitan. Dua kali Kementerian Agama mengirim SK Pengangkatan sebagai Penghulu, dikembalikan. Simbah mantap sebagai guru, meski kondisi ekonomi berkekurangan ( _he..he… saya ingat masa kecil sehari makan nasi sekali dan nasi jagung atau tiwul sekali_).

Simbah tidak pernah berkeluh kesah. Simbah putri, Ummul Kirom adalah ibu rumah tangga yang _super_ sabar. Tidak banyak bicara, banyak senyum. _Sibu_ (panggilan anak-anak untuk bunda) adalah ibu yang teduh. Saya pribadi selalu merasa, perjalanan karier pekerjaan saya dikawal oleh doa simbah, terutama di malam-malam tahajjudnya. Kebetulan di ujung karier saya, saya harus memimpin organisasi guru. Simbah saya jadikan _patron_ sebagai guru karena panggilan jiwa dan idealisme.

Saya menyaksikan, banyak guru yang bekerja ( _nawaitu_ nya) karena _jenang_, mencari nafkah semata-mata. Atau karena _jeneng_ (status, karier semata). Perbedaan yang mencolok, bekerja karena _seneng_, mau-bahkan banyak berkorban. _Giving_, semangat memberi. Sementara bila karena _jeneng_ atau _jenang_, cenderung , getting_, golek_, menuntut. Hasilnya tentu jauh berbeda. Benar kata _Rasulullah salallahu alaihi wa sallam_, kualitas amal tergantung niatnya. Semangat _giving_ menjauhkan keluh kesah. Semangat _getting_ menjadi sumber keluh kesah.

Semangat giving (a’tha wa at-taqwa) itu nampaknya yang mengokohkan eksistensi Perguruan Al-Islam dan Pondok Nirbitan.

*_Semoga  spirit ini masih bisa dirawat anak cucunya._*


Widadi Bin Abdussomad


* disalin dari WA.Grup apa adanya dengan sedikit editing di tebal tipisnya font dan spasi seperlunya. Isi tetap atau utuh


bagi pengalaman

berusaha belajar menulis dan membagikan kepada siapa saja dan cukup panggil nama ifoel atau bagi pengalaman

2 Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama