Hakikat Menyentuh Sesuatu Yang Sudah Lewat

Apa yang dipaparkan tulisan sebelumnya, contoh perbedaan antara ilmu syariat dan ilmu hakikat. Apa ada rahasia di balik 3 peristiwa itu disamping yang sudah disebutkan ? yakni pertemuan 2 insan mulia tersebut. Ternyata, lanjut almukarom KH Sahroni menjelaskan sebagai berikut

Hubungan Musa AS dengan Kapal. Bagaimana Musa AS merasa heran sedang kejadiannya Musa AS sudah dewasa. Kenapa tak ingat waktu masih bayi, Musa AS berada di kotak bahkan bearada di aliran sungai, andai terjadi banjir besar tentu ia tidak bisa berbuat apa apa untuk menyelamatkan diri, bahkan bisa mencapai halaman istana kerajaan Mesir.




Hubungan Musa AS dengan anak kecil yang diwafatkan. Mustinya Musa AS ingat bahwa saat sebelum diangkat menjadi Nabi dan Rasul, ia pernah  berkehendak memisahkan perkelahian antara pemuda Bani Israil dengan Pemuda Qobty (Qibty Mesir). Kenapa musti heran dengan anak anak yang menurut Yang Mengutus Nya, anak anak yang meninggal sebelum baligh nasibnya sesudah alam dunia menjadi Kehendak Sang yang Maha Kuasa yang dengan rahmat Nya masuk golongan yang diselamatkan dan berhak menempati surga. Sedangkan Musa AS, yang awalnya ingin menolong pemuda bani israil, akan tetapi karena tenaga tangannya sangat kuat untuk ukuran manusia normal, justru membuat pemuda Qobty itu terbunuh.

Hubungan Musa AS dengan Ditolaknya Upah Renovasi. Bukankan Musa AS pada saat usai kejadian perkelahian tesebut beliau lalu berusaha lari ke arah Madyan bahkan hasil akhirnya malah diambil menantu oleh Nabi Syuaib AS. Sebeleum diambil menantu, di tengah perjalanan sempat menyaksikan para warga berebut di sumur untuk mengambil air buat keperluan hewan hewan ternaknya. Di sebuah tempat agak jauh dari sumur tampak wanita yang tak mau ikutan berebut ambil air, karena malu. Lalu Musa AS menolong wanita itu dengan mengambil air di sumur yang lain tertutup batu, dan ternyata dengan kekuatan tangan Musa AS terbukalah sumur ini. Dengan terbuka sumur itu, selamatlah wanita ini dari perebutan dengan para pemuda setempat. Selanjutnya, hasil pertolongan pengambilan air tersebut ternyata sesampai di tempat Nabi Syuaib AS, Musa AS menolak untuk diberi upah/ ongkos sebagai imbalan jasa. 

Ternyata dengan pengungkapan hakikat, lanjutan dari kisah N Musa AS dengan N Khodir AS, ada hal hal yang tak lain mengenai sang pengembara yakni N Musa AS setelah peristiwa peneguran saat berceramah di hadapan kaum nya. Dan inilah keunikan sebagai insan yang terpilih apalagi Musa AS memiliki gelar Al Kaliim (yang diajak bicara langsung dengan Alloh SWT), sebuah gelar khusus yang tentu kekhususan ini menjadikan Musa AS menempati derajat yang tinggi. Dan sebagai wujud telaah kali ini, saya angkat tema  hakikat menyentuh sesuatu yang sudah lewat  dengan sebuah contoh kasus 2 insan pilihan Sang Pencipta Alam ini.

bagi pengalaman

berusaha belajar menulis dan membagikan kepada siapa saja dan cukup panggil nama ifoel atau bagi pengalaman

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama