3 Ribu Pasukan Muslim Lawan 200 Ribu Rumawi Dan Nama Pedang Alloh

Memilih judul artikel untuk menyanjung Khalid Bin Walid RA (sang pedang Alloh : Saifullah) memang sedikit agak kesulitan. Penyebutan angka atau jumlah sangat penting, diskripsi pasukan 2 kubu juga penting serta gelar juga musti disebut. terlebih lagi. Tulisan ini rangkuman 3X sesi telaah kitab Shiroh Nabawiyah karya Dr. Muhammad Said Ramadhan Al Bhuty, alm. Ulama Suriyah ahlussunah waljama'ah yang tewas oleh bom yang menyerangnya saat pengajian berlangsung. Penyampaian yang bersemangat keluarga besar alm. Al Habib Anis bin Alwi bin Ali Al Habsyi via generasi kedua (cucu cucu nya) cukup membuat kagum dan tak pernah bosan, apalagi kajian shiroh (sejarah perjalanan) dengan nara sumber masih di garis dzurriyah Nabi Muhammad SAW, adalah nilai plus tersendiri.

recording files *.mp3

perang muktah (sumber : tongkronganislami.net

3000 muslimin melawan 200 ribu gabungan pasukan romawi ?. Yakni Heraclius Romawi dengan 100 rb pasukan, serta Syurahbil bin Amr dengan 100 rb pasukan. Lebih kurang 200 ribu personil melawan 3000 personil dari Madinah. Woow....tak masuk akal dan inilah kisah Perang Muktah, yang mana di Madinah masih dalam keadaan paceklik, krisis, sementara Rosululloh SAW tetap mewajibkan mengirim pasukannya. Ada yang aneh dengan Muktah ini (yang mau umroh/ haji), perhatikan jalur peta menuju Makkah, akan ada petunjuk ke arah muktah itu. Kira kira berapa km jauhnya dari madinah (saat ini). Doktor yang terkenal ramah tapi tegas itu sempat menorehkan tintanya, bahwa khusus Muktah, meski Nabi SAW tidak ikut, mayoritas Ulama tetap menamakan dengan ghozwah, bukan sariyah (pasukan tanpa pimpinan Nabi Muhammad SAW).



Meski Nabi tidak ikut, tetapi mayoritas Ulama menamakan dengan ghozwah, akibat penting dan jumlah yang dikirim cukup besar, sementara musuh (Romawi) sangat jauh lebih besar (hampir 70X lipat). Jumlah yang tak seimbang, tak relevan, tak masuk akal, ayam musuh gadjah, mungkin bolehlah kita anggap demikian. Dari namanya yang pakem mustinya sariyah namun naik kelas menjadi ghozwah, tentu hasilnya pun akan di atas standar (rata rata), meskipun semua misi baik sariyah, ghozwah tetap valuable karena jihad melawan musuh Alloh SWT yang merupakan amaliyah utama.


peta perang muktah - sumber nahimunkar.org

3 jendral pasukan muslimin adalah opsi Nabi Muhammad SAW langsung : Zaid Bin Haritsah RA, Ja'far Bin Abu Tholib RA, dan terakhir Abdullah Bin Rowahah RA. Penikmat sejarah (shiroh), ketiga nama itu sangat menggetarkan riwayatnya. Kenapa ? Ketiganya meninggal masih dalam peperangan, berarti bendera (liwa')  atau panji rasululloh sebelum jatuh ke tanah, masing masing sesuai komando menggantikan posisi berturut turut. Setelah Zaid RA tewas, langsung direbut oleh Ja'far RA. begitu Ja'far RA tewas langsung diambil alih oleh Abdullah Bin Rowahah RA. Ternyata nama terakhir tsb tewas juga, dan muncullah nama Khalid Bin Walid RA yang baru saja muallaf, dan ini adalah perang pertama kalinya. Shiroh Nabawiyah karya besar ini cukup jeli dan lihai, dimana analisnya menggunakan 2 sumber utama (Al Quran dan Sunnah) serta disebutkan beberapa hikmah yang merupakan pemikiran Ramadhan Al Bhuty.  

Akhirnya Khalid Bin Walid RA ambil alih pimpinan, dan karena memang pengalamannya cukup dibanding para sahabat sahabat lain, jadilah Khalid RA menjadi keynote player yang cerdas. Cara yang beliau ambil adalah dengan : merubah susunan pasukan kiri-kanan, kanan-kiri sehingga memberi kesan jumlah muslimin sangat banyak. Dan peperangan itu sebuah kebiasaan yang sangat dikenal masing masing pasukan. Sebelah kanan, kiri, tengah siapapun yang berperang itu menjadi bahan telaah dan strategi. Oleh Khalid RA, dirubah secara drastis. Inilah yang membuat pasukan Romawi kocar kacir, lepas dari turunnya tangan tangan ilahiyah (strategi murni Khalid Bin Walid RA). Namun di akhir peperangan, memang berkat usaha keras Khalid RA inilah, Alloh SWT membuat rasa takut kepada pasukan romawi yang jumlahnya ratusan ribu, dan oleh komandan baru yakni Khalid  RA, pasukan romawi berhasil berhasil dipukul mundur.

ONLINE NYA ROSULULLOH SAW SAAT PERANG MUKTAH

Di file recording yang kedua (siroh nabawiyah perang muktah_02), ada keterangan tentang Rasululloh SAW saat terjadinya perang muktah menyaksikan langsung dari masjid di madinah disaksikan oleh para sahabat sahabat Nabi Muhammad SAW. Saat Zaid Bin Haritsah RA wafat, Rasululloh berlinang air mata (maklum sebagai manusia biasa juga), lalu wafat panglima kedua Ja'far RA beliau juga menjelaskan kepada hadirin yang ada di masjid. Giliran panglima terakhir, beliau juga menjelaskan tentang wafatnya Abdulah Bin Rowahah.  Inilah mukjizat monumental yang diberikan Alloh SWT kepada utusan Nya. Kejadian lain online Nabi SAW saat Isro' Mi'roj, yang dijelskan oleh Imam Bukhory dalam sahihnya serta Imam Ahmad dalam musnadnya. Selengkapnya dibaca DI THREAD INI. Adapaun yang menerangkan online nya : Nabi SAW bisa menerangkan masjid Baitul Maqdis, sementara keadaan itu adalah berkumpulnya para warga di Makkah, dan Beliau SAW menjelaskan dengan rinci keadaan Baitul Maqdis di Syam/ Palestina.

Ia (Ibnu Abbas) berkata: Maka ada yang bersorak dan ada yang meletakkan tangannya di atas kepala heran atas kebohongan itu (menurut mereka). Mereka berkata: Dan apakah engkau dapat menyifatkan kepada kami masjid itu? Dan di antara penduduk ada yang pernah pergi ke negeri itu dan pernah melihat masjid itu. Maka Rasulullah SAW bersabda: "Maka aku mulai menyebutkan ciri-cirinya dan tidaklah aku berhenti menyifatkan sehingga aku lupa beberapa cirinya." Beliau bersabda: "Lantas didatangkanlah masjid sampai diletakkan tanpa kesamaran sehingga aku dapat melihat(nya). Maka aku menyifatkannya dengan melihat hal itu."
Ia berkata: Dan sampai ini, ada sifat yang tidak aku hafal.
Ia berkata: Kemudian ada kaum yang berkata: "Adapun sifat tersebut, demi Allah, ia benar."
HR Ahmad (2680). Disahkan al-Albani dalam ash-Shahihah (VII: 3021).

Setiba di Madinah pasukan muslimin dengan pimpinan Khalid Bin Walid RA telah menunjukkan prestasi gemilangnya. Sambutan haru, gemuruh, sukacita, sekaligus gembira meliputi kota nabi itu. Bagaimana tidak sukacita, 3 panglima gugur bahkan Ja'far Bin Abi Tholib badannya terbelah dua. Sementara Khalid Bin Walid RA, alami 9X patang pedangnya atau ganti ganti senjata sampai 9X. Semua penduduk keluar sambut kemenangan, meski ada penilaian miring terhadap kepulangan ini yakni karena tidak menembus pasukan romawi sekaligus saat pasukan musuh mundur pulang. Khalid RA berijtihad, jika sebanyak itu meski kalah perang, apabila ditembus menuju pulang : akan beresiko. jumlah besar itulah masalahnya. Khalid RA berpendapat, dengan pulang bisa istirahat serta buat rileksasi untuk persiapan ke depan. Berkat prestasi yang terukir dalam sejarah inilah, Rasululloh menamai atau menjuluki Khalid Bin Abdul Walid RA dengan sebutan : Pedang dari Pedang Alloh (Saif bin Suyuufillah) atau Saifullah yang berarti Pedang Alloh. Nama itu diberikan langsung oleh Nabi Muhammad SAW meski Khalid Bn Walid RA menjadi muallaf belum lama.

Semoga menambah wawasan, Allohumma Amin























bagi pengalaman

berusaha belajar menulis dan membagikan kepada siapa saja dan cukup panggil nama ifoel atau bagi pengalaman

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama